Lombok part 4
Ini nih destinasi yang paling kami tunggu-tunggu buat kunjungi: Tangsi Beach a.k.a Pink Beach! Kenapa namanya Pink Beach? Karena pasirnya berwarna pink. Well, ternyata nggak pink yang pink banget gitu sih, tapi semu-semu merah muda gitulah. Konon katanya di Indonesia cuma ada dua pantai yang punya pasir berwarna pink, satu ada di Flores di Pulau Komodo dan satu lagi ada di Lombok Timur.
Pada awalnya kami sempat ragu, jadi mau ke Pink Beach atau nggak. Masalahnya, sejak kedatangan kami ke Lombok, kami sudah mencoba menghimpun informasi seputar pantai ini ke para driver yang mengantar kami dan semuanya bilang kalau akses ke sana itu susah. Bahkan ada yang bilang kalau dia lebih milih dibayar 500rb buat nganter ke Pantai Kuta daripada dibayar 700rb buat nganter ke Pink Beach. Tapi berhubung tujuan utama kami emang ke Pink Beach, dengan modal nekat kami berangkat. Antara harap-harap cemas juga sih, khawatir mobil sewaan yang kita pake nggak kenapa-kenapa. Btw, kami sewa mobil tipe Avanza dengan harga Rp 250.000/hari, belum termasuk driver dan BBM. Untung kami ada driver handal yang biasa lewat jalur Pantura hahahaha.
Perjalanan ke Pink Beach ini memakan waktu 3 jam dari Mataram. Thank God cuaca hari itu cerah dan mood kita pun juga jadi ikutan cerah. Karena jaraknya yang jauh, kami berangkat dari penginapan sekitar jam 7 pagi. Semangat '45 pokoknya.
Hampir sama kasusnya seperti perjalanan ke Tanjung Aan, jalanan yang kita lalui mulus-mulus aja sampai kita berbelok ke jalanan yang udah nggak beraspal. Bedanya, akses jalan ke Tangsi lebih parah dan jauh lebih panjang. Pas keluar dari jalan beraspal dan ngelewatin pemukiman penduduk sih biarpun jelek jalannya tapi masih bisa ditempuh dengan kecepatan normal lah, tapi sekitar 15km sebelum pantai, kecepatan mobil cuma bisa 10 km/jam.
Perjalanan yang butuh kesabaran ekstra ini pun akhirnya (hampir) berakhir setelah kami menemukan pos masuk ke Pink Beach. Posnya sederhana banget, cuma terbuat dari kayu. Malah lebih mirip sama pos ronda gitu, dan portlanya juga cuma terbuat dari bambu. Perjalanan ala off-road menuju ke Pink Beach benar-benar berakhir begitu kami menuruni jalan tanjakan yang terbuat dari tumpukan batuan gamping.
Kalau di foto mungkin nggak terlalu keliatan ya kalau warna pasirnya semu-semu merah muda gitu, tapi kalo liat secara langsung keliatan kok. Oh iya, kenapa pasir di sini bisa berwarna pink? Jadi warna pink ini didapat dari sepihan koral merah yang hancur lalu menjadi serpihan dan bercampur dengan pasir yang ada di pantai.
Cukup lama main-main di pantai, kami memutuskan untuk balik ke Mataram. Tapi sebelum pulang, kami menyempatkan diri buat naik ke bukit yang ada di sana. Kita yakin kalau pemandangannya bakalan jauh lebih bagus. Dan bener aja. Pemandangannya indah banget, subhanallah... Percaya atau nggak, aku hampir nangis begitu liat pemandangan dari atas sana *biarin deh dikata lebay*
Baru di Pink Beach ini kami ngerasa kalo kami emang lagi di Lombok. Pokoknya perjalanan tiga jam dan ngelewatin jalan yang super menantang itu beneran terbayarkan. Totally worth it! Kami percaya kalau masih ada banyak banget tempat-tempat seindah ini di Indonesia, and we need to see them by ourselves!
0 comments